"..Allah Mencintai orang-otang yang berjuang di JalanNya dalam barisan yang teratur.."(As Saff:4)

Minggu, 01 Agustus 2010

Untuk kakak2 kami yang diwisuda..

Terkadang, ingin ku berkata kepada Sang Mentari..
Yang telah mencairkan kebekuan hati
Yang senantiasa menghangatkan relung jiwa
Kumohon,, tetap di sisiku.
Tapi Mentariku memang harus pergi
Beranjak menuju sisi lain belahan bumi
Berbagi kehangatan yang sama,seperti yang kurasakan
Bersamamu, Mentariku.
Maka Matahariku, akan kunantikan selalu..
Detik-detik pertemuan kita kembali, Dibatas cakrawala


Assalamu’alaikum warohmatullah wabarokatuh..
Salam cinta dari seorang sahabat, sahabat yang akan selalu merindukanmu.
Saudaraku, yang sangat kucinta karena Allah. Andai kau tahu apa yang tengah melanda hatiku saat ini. Sungguh, mengetahui bahwasanya hari-hari yang senantiasa kulalui bersamamu, hari-hari yang penuh dengan perjuangan, hari-hari indah yang penuh dengan senyuman, akan segera berakhir dalam hitungan jam, membuat ku ingin berdoa padaNya untuk menghentikan waktu. Agar aku bisa memahat dengan kekal memori terbaik kita. Disini, dihatiku.
Pelangi Hatiku, Aku melihat mu sebagai sosok yang luar biasa. Sosok pejuang tangguh yang tidak mengenal kata lelah. Kader militan sejati. Pun ketika kulihat jadwalmu yang padat, dan mengkritik agar engkau tidak terlalu keras pada dirimu, engkau akan tetap tersenyum lalu berkata, ini dakwah. Ya Robb, kau membuatku ku malu akan diriku..
Saudaraku,Engkau adalah sahabat terbaik yang pernah kumiliki. Yang jarang mengeluh akan keadaan. Sahabat yang senantiasa membersamai langkah-langkah kecilku. Sahabat yang selalu menarik tanganku dikala lemah dan menopangku dikala lelah. Sahabat yang akan selalu tersenyum sambil menasehati kelemahanku. Maka bersamamu, jalan dakwah yang berat dan panjang ini terasa begitu indah. Ia tidak bertambah mudah dan ringan, tidak. Tapi Allah mengirimkan mentari ketika mendung mulai bergelayut. Memberikan kesejukan ketika kegersangan mulai melanda. Untuk itu, terima kasih ku kepadamu, Sahabatku.
Debat-debat kecil kita, mabit bersama yang kita ikuti, perjalanan jauh yang kutempuh bersamamu, senda gurau kita, diskusi panjang kita, suka duka yang kita rasakan di perjalanan ini, akan selalu menjadi kenangan terindah di antara kita. Semoga Allah mengekalkan ukhuwah ini hingga mencapai surgaNya.
Sahabatku, perjalanan yang kita tempuh masih sangat panjang. Saat ini raga kita akan berpisah. Berjuang menyambut medan dakwah yang asing, tantangan yang baru. Semuanya akan terasa berbeda, tanpamu. Tapi akan kuyakinkan diriku, bahwa walau raga kita berpisah, tapi hati kita, gerak langkah kita, degup jantung dan deru nafas kita, akan selalu tertuju pada arah yang sama. Karenanya aku menjadi tenang. Mengingat bahwasanya di ujung jalan yang ku tempuh,ada Allah yang akan mempertemukan kita kembali.
Maka Pejuang, bertahanlah. Teruslah berjuang. Walau lelah menggelayuti, kepedihan meradang, tetaplah menjadi sosok pejuang yang tidak mengenal kata mundur. Engkau tidak akan pernah merasa sendiri, karena aku akan senantiasa bersamamu. Membersamaimu dalam doa-doa rabitahku, membersamaimu di tiap penghujung malamku. Maka saling mendoakan saudaraku. Sematkanlah namaku di tiap-tiap doa rabitahmu. Doakan agar hati kita tetap istiqomah. Hingga untaian doa kita membumbung tinggi, menggetarkan ArsyNya. Membuat malaikat tersentak seraya berucap, “Kabulkan ya Robb..”
Selamat menggarap ladang yang baru. Tetaplah berjuang, Saudaraku. Jangan bersedih. Suatu saat, kita akan bertemu kembali. Ditempat yang jauh lebih indah, jauh lebih menawan. Di telaga Kautsar…(Amiin..)


Bumi Allah, 22 Juli 2010
Di saat kebiruan melanda jiwa
Aku mencintaimu karena Allah, ya sohibi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar